Minggu, 01 Maret 2009

Berbanding Terbalik dan Sebaliknya

Setiap manusia memiliki jalan kehidupannya masing-masing yang berbeda-beda, tak jarang dalam perjalanan kehidupan manusia itu sendiri pasti ada terarah dan tidak terarah, kuat dan lemah, terangnya jiwa dan terkadang jiwa menjadi gelap, kelahiran dan kematian, kebahagiaan dan penyesalan akan harapan pengampunan, pertemuan dan perpisahan tanpa batas waktu, tertawa terbahak-bahak bahkan sampai menangis tersedu-sedu, pahala dan dosa besar, gali lubang dan tutup lobang dalam segi kebaikan dan keburukan hidup yang menjadi satu kesatuan bersamaan proses lahirnya sebuah kehidupan yang kita kenal dengan suka dan duka yang akan menjadikannya sebuah mimpi akan harapan yang membuat kita begitu tegar dengan semua cobaan hidup selama perjalanannya tapi, itu hanya panggung sandiwara dunia. Dan diantaranya tidak akan ada yang pernah sempurna sama halnya dengan cinta dan kasih sayang yang akan mengalami kehilangan eksistensinya bersamaan berjalanan waktu yang terus berjalan dan berputar tanpa ruang dan tidak berbau. Cinta dan saying itu seperti hantu, banyak sekali manusia yang menceritakannya tetapi hanya sedikit manusia saja yang dapat melihat bahkan dapat membuktikannya.
Cinta sejati pastinya akan abadi dan sebaliknya cinta abadi belum tentu menjadi cinta sejati. Cinta itu tidak dapat disentuh dan tidak berwarna merah muda, hijau, kuning dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar