Minggu, 01 Maret 2009

SEBUAH RENUNGAN DIRI

Hidup ini terkadang keras seperti batu sama halnya dengan kerasnya emosi manusia tetapi di lain sisi kehidupan seperti air yang mengalir tanpa tidak diketahui sampai mana pemberhentian terakhir atau terus mengalir tanpa berhenti, dan di sisi yang lainnya hidup akan menjadi seperti matahari yang menghangatkan seluruh kehidupan di dunia atau entah menjadi apa lagi semuanya tergantung dari manusia itu masing-masing untuk memaknai kehidupannya. Bahkan ada yang menjadikan hidupnya bagaikan dewa kematian di siang bolong yang dapat meluluh-lantahkan semua isi bumi. Dari semua proses kehidupan terkadang manusia selalu lupa siapa diri mereka sebenarnya serta apakah dalam kehidupannya apakah mereka menjadi manfaat bagi orang lain atau mereka menjadi merugikan orang lain yang ada disekitarnya. Mulai saat ini marilah kita berpikir sejenak, di saat kita terbangun dalam kematiannya malam oleh kekuatan sang pencipta alam, apakah kita masih bias menjadi yang bermanfaat bagi orang lain atau tidak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar