Sabtu, 28 Februari 2009

All About "Me"



DATA PRIBADI
Nama Lengkap:
Perdhana Putra
TTL:
Balikpapan,15 Juli
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Tinggi, Berat Badan:
170 Cm, 60 Kg
Kesehatan:
Sangat Baik
Agama:
Islam
Status Pernikahan:
Belum Menikah
Kewarganegaraan:
Indonesia




E-mail:
  • ninox_indonesia@yahoo.co.id
  • elephasmaximusborneensis@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
2003-2008:
Universitas Mulawarman Fakultas Kehutanan, Samarinda.
2000–2003
SMU Kartika VI–I Tanjung Pura Balikpapan
1996–1999
SMP Negeri 9 Balikpapan
1990–1996
SD Patra Dharma I Balikpapan
1989–1990
Tunas Harapan (TK) II Balikpapan

PENDIDIKAN NON-FORMAL
2009:
Kursus Bahasa Inggris di English Language Course di Samarinda

2008:
Seminar Agenda 21 Balikpapan “Nasionalisme Konservasi dan Investasi Yang Mensejahterakan Rakyat” di Balikpapan

2007:
  1. Kursus Bahasa Inggris di English First. 26 November 2006 s/d 26 Januari 2007 dan 5 Mei s/d 14 September 2007 di Samarinda.
  2. Pelatihan Pengamatan Satwa (Camping and Study) Sarana Bermain, Belajar Dan Berpetualang bersama Borneo Ecology and Biodiversity Conservation Institute (BEBSiC), Laboratorium Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Unmul) dan Pusat Penelitian Hutan Tropis (PPHT) Unmul di Samarinda,
  3. Pelatihan Satwa Liar oleh ProFauna Indonesia di Samarinda, Seminar “Mencari Kritetria Keberhasilan Penanaman Di Areal Reklamasi Bekas Tambang PT. KPC (Kal-Tim Prima Coal) Sangata Kutai Timur” bersama PPHT Unmul di Samarinda.

2006:
  1. Latihan Dasar Kepemimpinan Rimbawan bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Sylva Mulawarman Fahutan Unmul di Samarinda,
  2. Pelatihan Trainer be Trainer bersama Yayasan Bumi (LSM) dan BEBSiC di Samarinda,
  3. Pelatihan Jurnalistik Lingkungan “Dengan Pena Akan Ku Ubah Dunia” bersama Mahasiswa Penyayang Flora dan Fauna (MAPFLOFA) Unmul di Samarinda,
  4. Pelatihan Motivator Pendidikan Lingkungan Hidup bersama Jaringan Pendidikan Lingkungan Kalimantan Timur (JPL Kal-Tim), Yayasan Bumi dan BEBSiC di Samarinda,
  5. Pelatihan Analisis dan Advokasi Sosial bersama UKM. NAPZAIDS Unmul, Samarinda, Pendidikan Dasar Kader Rakyat bersama Pokja 30, Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (IMAPA) Unmul, JEFF Kaltim, Bioma, PADI, Yayasan Bumi, UKM. Budaya dan Seni Rakyat Unmul, WALHI, BEBSiC, Handil Bakti II,
  6. Pendidikan Gerakan Mahasiswa (PGM) bersama Forum Aksi Kota Samarinda (FAKSI) di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS).

2005:
  1. Penyuluhan Massal Fahutan XIX bersama Sylva Mulawarman Fahutan Unmul, di Samarinda,
  2. Training Orientation of Drugs and HIV/ AIDS Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) NAPZAIDS Unmul, Samarinda,
  3. Pelatihan Harm Redaction Bersama UKM NAPZAIDS Unmul, Samarinda.

2004:
  1. Pelatihan Fasilitator bersama Yayasan Bumi di Samarinda.

2003:
  1. Pelatihan “Life Skill” bersama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Samarinda di Samarinda.

PENGALAMAN ORGANISASI
  • 2007–2008: Dewan Perwakilan Sylva Mulawarman (DPSM) Jurusan Manajemen Hutan Fahutan Unmul Samarinda.
  • 2006–2007: Koordinator Kesejahteraan Mahasiswa Keluarga Pelajar Mahasiswa Balikpapan (KPMB) Samarinda.
  • 2006–2007: Koordinator Pendidikan dan Kaderisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Narkotika Zat Adiktif HIV/AIDS (NAPZAIDS) Unmul, Samarinda.
  • 2006–2007: Pengurus Divisi Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa Unmul, Samarinda.
  • 2006–2007: Koordinator Pengendalian Warga dan Keamanan UKM. Cempaka Putih Unmul, Samarinda.
  • 2006–2007: Pengurus Jaringan Dalam Forum Aksi Kota Samarinda (FAKSI), Samarinda.
  • 2006–2007: Koordinator Sosial Masyarakat LEM Sylva Mulawarman Fahutan Unmul, Samarinda.
  • 2005–2006: Pengurus Divisi Sosial Masyarakat dan Kesejahteraan Mahasiswa (PSDM) LEM Sylva Mulawarman Fahutan Unmul, Samarinda.
  • 2005–2006: Pengurus FAKSI, Samarinda. 2005–2006: Pengurus UKM. NAPZAIDS Unmul, Samarinda
  • 2005–2006: Pengurus UKM. Cempaka Putih Unmul, Samarinda.

PENGALAMAN KERJA
2008:
  • Asisten Peneliti dalam Proyek dan Penelitian Penghitungan Populasi Gajah Kerdil Kalimantan bersama PPHT Unmul dan Bapedalda Kabupaten Nunukan di Hutan Sebuku Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur,
  • Asisten Peneliti dalam Proyek dan Penelitian Keanekaragaman Hayati bersama PPHT Unmul dan WWF Indonesia, Sungai Tepai, Kutai Barat Kalimantan Timur.
  • Staff Lapangan Lembaga Kajian Independent Kalimantan Timur dalam “Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Kawasan Kutai Pantai Kabupaten Kutai Kartanegara. Juli.
  • Praktek Kerja Lapangan di PT. Rimba Karya Raya Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Januari - Februari.
  • Praktek Kerja Lapangan di Dinas Kehutanan Kecamatan Melak Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Januari - Februari

2007:
  • Investigator dalam Ekspedisi Malaysia (Serawak) dengan Indonesia (Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur).
  • Relawan Penelitian Ekologi Gajah Kerdil Kalimantan (Bornean Pygmy Elephant) Di Kawasan Hutan Sebuku Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur.
  • Relawan Riset Keanekaragaman Hayati kerjasama FFPRI-Jepang, RCB-LIPI dan PPHT/PUSREHUT Unmul dalam CDM Project Funded By Global Environment Research Coordination System, Ministry of the Environment Japan, Samarinda.

2006:
  • Relawan Penyuluhan Pola Hidup Hijau dan Pertanian Organik bersama WWF Indonesia Program TNKM, Malinau, Kalimantan Timur.
  • Relawan Pendidikan Lingkungan Hidup bersama World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Program Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Malinau, Kalimantan Timur.

PUBLIKASI KARYA ILMIAH
2008:
  • Studi Jejak Kaki Gajah Kerdil Kalimantan (Elephas maximus borneensis)Di Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur

Jadi itulah semua tentang saya. PEACE... ...

Antara Pertambangan dan Kehutanan

Beropini antara tambang dan kehutanan bisa dikatakan gampang-gampang susah, ditinjau dari pemasukan APBN Indonesia melalui sektor pertambangan jauh lebih menggiurkan dari pada pemasukan APBN dari sektor kehutanan. Belum lagi luasnya lapangan pekerjaan baru bagi penduduk lokal maupun nasional setelah adanya perusahaan tambang di Indonesia. Pertanyaannya, mengapa pemerintah Indonesia lebih memprioritaskan sektor pertambangan dan meng-anak tirikan sektor kehutanan?. Jawabannya, dengan maraknya undangan investasi ke Indonesia untuk memperbaiki roda perekonomian Indonesia dari sektor pertambangan menjadi salah satu cara cepat untuk menangguk devisa. Disamping itu selama ini pengelolaan hutan di Indonesia hanya melihat hutan sebagai tegakan pohon semata, karena pandangan ini telah menyebabkan potret buram wajah kehutanan Indonesia. Mereka tidak pernah melihat kerugian ataupun dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh sektor pertambangan. Contonya dari dampak lingkungan seperti pembukaan lahan baru memicu berkurangnya pasokan oksigen sebagai penetralisir racun di udara bebas lebih-lebih pembukaan pada arel ruang tertutup hijau mengakibatkan luasnya lahan kritis yang memicu peningkatan pemanasan global. Apa yang ditimbulkan dari pemanasan global?. Kenaikan permukaan air laut, rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai, krisis air bersih dimana-mana, menurunnya produktifitas pertanian akibat perubahan suhu dan pola hujan yang tidak menentu, hilangnya keanekaragaman hayati (genetik, flora dan fauna) akibat peningkatan suhu bumi khusunya flora dan fauna setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya terdegradasi, spesies yang tidak dapat bertahan akan punah. Itu baru akibat dari pemanasan global belum lagi pembukaan akses hutan untuk pertambangan akan memicu terjadinya illegal logging. Saya ambil contoh di Kaltim sebanyak 29 kasus illegal logging sampai saat ini belum tuntas ditangani Polda Kaltim dengan daerah operasional Poltabes Samarinda 2 kasus, Polres Kutim 5 kasus, Polres Bulungan 3 kasus, Poltabes Tarakan 1 kasus, Polres Nunukan 5 kasus, Polres Kukar 2 kasus, Polres Kubar 2 kasus, Polres Bontang 4 kasus dan Polres Penajam Peser Utara sebanyak 5 kasus. (Data Kasus Ilegal Logging Polda Kaltim 22 Februari - 22 Juni 2006).

Sektor pertambangan mana yang limbahnya tidak tergolong B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang baik untuk lingkungan.Pada Operasi Rio Tinto di Kaltim (Tambang emas PT. Kelian Equatoria Mining), 356,2 hektar lembah air sungai Namuk telah terisi tailling sebanyak 77,4 juta ton yang merupakan akumulasi pembuangan tailling harian sebesar 780 ton per jam. Operasi Pertambangan Newmont di Minahasa, Sulawesi Utara dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat membuang taillingnya ke laut. Diwilayah Operasi Pertambangan Freeport-Rio Tinto di Papua Barat, lebih dari 200.000 ton tailling dibuang setiap harinya ke sungai Aghawagon, yang kemudian mengalir memasuki Sungai Otomona dan Sungai Agkwa, partikel tailling yang tidak mengendap kemudian mengalir sampai ke laut Arafuru Dan masih banyak lagi kerugian yang diakibatkan oleh sektor pertambangan besar maupun kecil dari kontaminasi laut sampai dengan masalah kesehatan. Belum lagi kerugian sosial, sektor pertambangan memicu kekerasan dan ketidakadilan masyarakat lokal akan perebutan lahan dan penggusuran dengan mengatasnamakan demi kepentingan negara semata, memicu terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia dan meningkatkan militerisme serta bertumbuhnya rumah-rumah prostitusi baru di sekitar daerah pertambangan berlangsung dengan dampak bertambahnya penyebaran virus HIV/AIDS.

Sekarang kita tahu kerugian dan dampak-dampak yang timbul dari sektor pertambangan lebih-lebih pemerintah Indonesia dalam pengelolaannya di sektor kehutanan, seharusnya pemerintah berkaca pada bencana-bancana alam dan bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri khususnya di sektor pertambangan. Dan semua ini ujian bagi para wakil rakyat untuk berkomitmen melindungi Hak Asasi Rakyat atas lingkungan hidup yang sehat dari ancaman kerusakan akibat sektor pertambangan. Manusia hidup berdampingan dengan alam sebaiknya kita wajib menjaga dan mempertahankan sebaik mungkin melalui sektor kehutanan sebagai salah satu aset dunia, jangan pernah kita berpikir bahwa manusia sekarang adalah generasi terakhir di muka bumi ini, masih panjang generasi akan kehidupan manusia di bumi ini. Dan pertambangan mana yang tidak menciptakan bencana lingkungan dan sosial seperti kapitalisme, feodalisme dan militerisme yang dapat memecah keutuhan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia. Jadi sekarang sudah waktunya, mari kita rapatkan barisan demi menyongsong sektor kehutanan menjadi lebih baik dengan menolak tambang dimanapun khususnya didaerah kehutanan dan sekarang bukan zamannya berkonsep ria atau tetek bengek lainnya, sekarang zamannya untuk bergerak menuju kehutanan yang lestari demi anak cucu kita yang akan datang

PLH Taman Nasional Kayan Mentarang Malinau

Sekarang kurindukan suara-suara kalian. Bila kututup mataku sejenak terbayang perlahan bibirmu membuang senyuman kehangatan mengingat kembali persahabatan, permainan canda dan tawa diantara kita semua adik-adikku.

Aku masih mengingat disaat kita bersama-sama berjalan melewati kubangan besar menuju Kantor Taman Nasional Kayan Mentarang di Km 8 Malinau. Berbaris secara perlahan satu demi satu melewati kubangan besar dengan saling bergandengan tangan di atas beberapa batang kayu licin penuh Lumpur coklat membasahinya. Setelah melewati itu semua kita berjalan bersama kurang lebih sejauh 3 Km berjalan dan terus berjalan dengan menikmati pemandangan ciptaan tuhan yaitu tegakan-tegakan pohon yang sangat besar dan indah tidak lupa berterbangan burung-burung kecil yang dengan bebasnya melintas di atas tajuk pohon-pohon itu. Tidak kutemui rasa lelah di wajah kalian walaupun saya tahu kalian menahannya dengan sabar, yang kutemui hanya senyuman kebahagiaan mendapat sebuah pengalaman baru. Masih ingatkah kalian setiba di Kantor Taman Nasional Kayan Mentarang kita langsung bermain dengan permainan hijau dan hitam yang dibimbing oleh mas data dari WWF UP. TNKM Malinau, masih ingatkah kalian setelah itu kita bermain mendengarkan suara alam dengan menggunakan salah satu panca indera kita yaitu telinga sambil memejamkan kedua mata kita. Apa yang dapat kalian dengar disaat itu suara angin berhembus dengan lembutnya suara jangkrik dan teriakan owa-owa yang di pandu oleh kakak dhana sendiri. Setelah itu kita bermain lagi mencari 10 benda di alam seperti berbelanja di pasar dan terus-terus bermain sepanjang hari,bersama-bersama bermain air dengan menyusuri aliran air dan mengamati owa-owa, mengejar kambing serta meniup balon tentunya.

Setelah semua permainan dilakukan kita bergegas kembali ke desa sempayang dengan berfoto bersama di gapura Kantor Taman Nasional Kayan Mentarang, mengasikkan bukan! Setelah itu kita kembali berjalan bersama lagi melewati kubangan besar yang sama, setelah melewatinya kita semua langsung menuju ke truk yang akan mengantar kita semua kembali menuju desa sempayang.

Satu pengalaman yang sangat menarik dan tidak akan ka’ dhana lupakan sampai kapanpun

Peranan Rimbawan Terhadap Lingkungan

Setiap kali tulisan saya muncul, ada yang suka ada pula yang tidak suka. Salah satu faktornya adalah style, gaya penulisan, yang sinis dan cenderung sarkastik, terutama untuk judulnya. Tapi tulisan kali ini tidak seperti biasanya, karena topiknya tentang tragedi. Sebuah tragedi tidak pantas untuk ditertawakan, oleh diri sendiri sekalipun.

Siapakah pahlawan itu? Kalau ukurannya adalah mereka yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, maka tentara yang punya kans yang paling besar untuk menjadi pahlawan. TMP hanya memperbolehkan sipil dengan bintang jasa yang dapat dimakamkan disana. Dalam arti luas, pahlawan juga mencakup mereka yang berjasa bagi lingkungan atau komunitas yang luas. Bagaimana dengan Rimbawan, apakah mereka juga termasuk kategori seorang pahlawan khususnya dibidang lingkungan?. Jawabannya bisa ia dan bisa tidak atau mungkin!.

Banyak opini dan Argumen dalam mengartikan makna dari kata rimbawan, ada yang mengatakan rimbawan adalah sekumpulan orang yang hidup dan menetap di dalam hutan belantara, rimbawan adalah manusia yang berjiwa konservasionis dan berani bilang tidak untuk sebuah prinsip yang bertolak belakang dengan arti konservasi itu sendiri dan masih banyak opini dan argumen yang menyatakan siapakah rimbawan itu?. Dalam tulisan ini saya akan mempersempit siapakah rimbawan itu, Rimbawan adalah Mahasiswa Fakultas Kehutanan di seluruh perguruan tinggi di dunia yang telah selesai maupun yang masih dalam proses pendidikan di perguruan tingginya masing-masing. Dan yang terpenting sekarang apa dan bagaimana Peranan Rimbawan terhadap Lingkungan khususnya di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman itu sendiri!.

Kita yakini bahwa BUMI ini hanya ada satu dan bukan untuk dirusak itulah yang kita inginkan, walaupun secara perlahan bumi telah diperkosa dan dirampas haknya dengan para perencana dan pengambil kebijakan yang lebih banyak dicirikan kapitalistik dan sentralistik sampai detik ini. Bagaimana dengan proses pertambangan yang hanya memberikan APBN per tahunnya hanya Rp. 1,7 Trilyun berbeda jauh dengan kerusakan yang ditimbulkan akibat pertambangan tersebut yang merugikan negara per tahunnya sekitar Rp. 70 Trilyun serta hukum-hukum negara negara yang hanya bersifat formalitas belaka tentang pelarangan pembalakan liar, pelarangan perdagangan satwa yang dilindungi oleh undang-undang dan masih banyak lagi pelanggaran-pelanggaran yang kasat mata maupun yang sudah nyata bersalah di depan mata mengapa tidak diproses sesuai hukum yang ada!. Kita kembali lagi dengan peranan rimbawan terhadap lingkungan dari hal yang terkecil. Kita tahu bersih itu adalah sebagian dari iman tapi ada hal yang aneh dilingkungan kita, para rimbawan yang sudah nyata bersalah di depan mata karena membuang sampah sembarangan tidak ditegur atau kalian mencontohnya. Yang lebih lucu lagi ada beberapa teman saya yang membuang sampah di tasnya untuk sementara karena tidak menemukan tempat sampah dipandang itu adalah hal yang patut ditertawakan, mereka yang salah atau teman saya itu yang salah atau dunia ini sudah terbalik yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan?. Sebab akibat sampah dapat menyebabkan bencana besar dan kecil, salah satunya adalah bencana banjir.

Sama halnya sebuah proses perilaku manusia berawal dari tidak tahu – tahu – mengerti – setuju – berminat – praktek/melakukan – menggerakan dan sampai detik kalian membaca tulisan ini para rimbawan hanya sampai pada proses berminat kenapa tidak sampai pada proses praktek/melakukan dan menggerakan?. Ini semua adalah sebuah pertanyaan besar yang patut kita renungi yang dimulai dari diri sendiri, membuang sampah sembarangan itu baik atau tidak?. Dan janganlah membohongi diri sendiri lagi bahwa membuang sampah sembarangan itu baik.

Di dalam kehidupan seorang rimbawan saya yakin ada impian untuk memperbaiki hal yang salah menjadi baik dan yang baik menjadi lebih baik lagi untuk menghasilkan apa yang kita impikan selama ini dan bukan kita tapi untuk semua yang ada disekeliling kita baik itu hewan maupun tumbuhan walaupun menempuh sebuah perjalanan yang sangat panjang untuk semua itu, optimislah bahwa itu yang terbaik untuk kita dan alam ini untuk tidak membuang sampah pada tempatnya.

Mahasiswa sebagai generasi muda dan sebagai manusia dewasa umumnya dijadikan idola oleh pelajar, pemuda dan masyarakat disekitarnya khususnya para rimbawan, ternyata kini sudah waktunya untuk itu, untuk apa?. Untuk membenahi diri dengan peduli terhadap lingkungan sekitar dan mulailah dengan hal yang paling terkecil untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Dan buktikanlah bahwa peranan rimbawan sangat penting terhadap lingkungan. Akhir kata, SELAMAT MENCOBA UNTUK MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA.

Thank’s.

NB: Percaya dan tidak Percaya tulisan ini adalah Juara III Karya Tulis Esai Dalam Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2006 Oleh Sylva Mulawarman Fakultas Kehutanan Samarinda

Dilema Kekerasan Di Kampus

Baca Teliti dan Tentukan Sikap

Dalam artikel ini saya akan membahas akan sebuah pertanyaan yang besar, yaitu apa makna dari kegiatan ospek selama ini?. Apa mungkin dengan kegiatan ospek akan menghasilkan kader-kader mahasiswa yang kritis dan jujur?. Apa mungkin kembalinya perakaran orde baru yang terjadi akibat adanya ospek yang penuh dengan feodalisme, militerisme dan kapitalisme?
Mengapa banyak orang begitu bangganya mendapat status social sebagai mahasiswa?. Mengapa pula kalau mahasiswa ber-KKN ke pelosok akan diperlakukan secara agung bak Dewa penolong dari khayangan?. Apa bedanya mahasiswa dengan siswa, bukankah mereka sama-sama peserta didik?. Ya, jelas beda!. Dari unsur kata saja, yang satu di embel-embeli “maha”, sebuah kata yang biasanya melekat pada kebesaran Tuhan atau sifat yang luar biasa.
Secara phisikologi, mahasiswa sudah dianggap memiliki naluri kedewasaan sehingga dapat mempertimbangkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kondisi masyarakat tanpa perla diajari sebagaimana siswa SMU dan juga mahasiswa terkenal sebagai “agent of change” (penggerak perubahan), social control. Kita melihat Sekarang lingkungan mahasiswa kita sangat tidak dinamis, Sangat apatis. Gerakan mahasiswa hari ini dan kemarin sebenarnya tidak jauh berbeda, yakni sama-sama mempunyai mental yang bobrok. Apa yang perlu kita pesankan untuk mahasiswa baru akan datang?. Hanya satu, belajar. Senior-senior kita tidak pernah belajar dari sejarah, sejarah perjuangan bangsa-bangsa. Apa yang anda sudah berikan untuk bangsa anda?.
Saya yakin dengan konsep yang Jujur dan baik akan menghasilkan kader-kader yang handal, berwawasan luas dan tidak buta dengan kondisi lingkungan sekitar. Bahwa kegiatan orientasi di kampus apapun bentuknya selama ini masih menggunakan pola-pola seperti ospek tidak akan bisa membentuk apa saja. Dan itu saya buktikan sendiri. Kalau ada senior saya yang berani mengklaim bahwa saya adalah produk mereka, saya akan berhadapan dengan dia. Buktikan kalau saya adalah produk dia!.
Sekarang bukan zamannya lagi pengkaderan yang dipenuhi dengan bentakan-bentakan, tradisi-tradisi lama yang tidak bermanfaat dan atribut-atribut yang menghabiskan biaya percuma. Kalau bentakan, tradisi lama dan atribut tersebut dijadikan sebagai alasan penempaan mental, menumbuhkan rasa kebersamaan dan tetek bengek lainnya, menurut saya tidaklah benar karena penempaan mental dan menumbuhkan rasa kebersamaan tidak cukup dengan waktu dua hingga lima hari. Penempaan mental yang sebenarnya adalah dalam kehidupan seharĂ­-hari. Begitu pula dengan kebersamaan.
Alangkah malangnya nasib mahasiswa baru andaikata ada senior yang turut bermain dalam zona kerja mahasiswa baru yang masih aktif. Mahasiswa baru menjadi kerdil dan tidak kreatif karena selalu dihantui oleh kekhawatiran akan kemarahan senior atau tidak direstuinya suatu keputusan atau kegiatan mahasiswa yang tidak sesuai dengan kemauan senior. Ini yang disebut sindrom senioritas alias penyakit jiwa sebagai senior yang mempunyai hak dan kuasa istimewa terhadap juniornya. Prinsipnya senior berperan dalam mengayomi, bukan mengintervensi; menyantuni, bukan menyantroni; menbimbing, bukan memarahi; menjadi teladan, bukan menjadi gila hormat; dan ikhlas membantu tanpa pamrih.
Jadi kalian semua, baik itu senior maupun mahasiwa baru pake donk otak kalian, jangan cuman jadi pengikut dan penakut dan saling dendam. Kalian mahasiswa baru punya hak atas kemerdekaan pribadi untuk tidak mengikuti ospek bukan karena terpaksa karena dekat dan dipaksa dengan senior.

Dilema Kekerasan Di Kampus

Sebegitu jauh kami biasanya menggunakan perjuangan tanpa kekerasan, dan itu kami pertahankan. Apabila pada suatu hari kami perlu menggunakan kekerasan, itu hanya akan terjadi karena kami dipaksa untuk berbuat begitu oleh keadaan, oleh sistem dan kebijakan para mahasiswa feodal.
Sekarang yang kita lakukan bukan hanya untuk berdiskusi dengan konsep-konsep omong kosong belaka, tapi sekarang yang harus kita lakukan adalah bergerak melawan dan tentukan sikap segala bentuk penindasan di kampus tercinta kita ini. Kawan, marilah kita bersama-sama untuk berkomitmen demi satu tujuan Revolusi.

Combine Referensi FEKON UNMUL

Di Bawah Tegakkan Terminalia Catappa

Untuk semua para sahabat di kampus hijauku


Yang sangat rindang, dan tubuhku pun tidak tersentuh oleh panasnya cahaya matahari yang menyinariku di siang itu. Aku termenung bersama hembusan angin yang sejuk nan sepoi-sepoi. Tak lama kemudian ku memandangi dua ekor burung gereja di depanku yang sedang bermain sambil mencari makan dengan bahagianya, Lucu sekali. Dari kejauhan aku mengamati sahabat-sahabatku sedang bercanda dengan riangnya dan dalam hatiku berkata “senang sekali rasanya bila semua mahasiswa di kampus ini bisa seperti mereka walaupun mereka mempunyai segudang permasalahan dalam diri mereka masing-masing, seakan hilang ditelan ruang dan waktu ketika mereka sedang berkumpul bersama. Jujur aku bangga dengan mereka semua. Aku bangga bersahabat dengan mereka semua. AKU BANGGA. Tapi, apakah mereka bangga bersahabat denganku yang selalu dalam sepi dan sendiri?”.

Di Bawah Tegakkan Terminalia catappa...
Aku selalu tersenyum kecil dengan hijau kampusku, Fakultas Kehutanan tentunya yang selalu ngetop dan mantap. Hijau kampusku tapi tidak hijau hatiku. Banyak sahabatku, tapi mengapa aku selalu merasa sepi dan sendiri. Aku percaya pada diriku sendiri bahwa aku menyukai mereka dan akupun menyayangi mereka sebuah bahkan aku sangat mencintai mereka. Tapi, ku selalu bertanya dalam hati kecilku bahkan hati yang paling terkecil di dalam lubuk jiwakku, dan merupakan sebuah pertanyaan yang sangat besar Apakah sahabat-sahabatku memiliki itu semua untukku?.

Di Bawah Tegakkan Terminalia catappa...
Hijau kampusku tapi tidak hijau jiwaku. Aku bisa melihat semua yang ada di sekelilingku walaupun sebenarnya aku buta, bukan hatiku yang buta tapi pikiranku yang terbutakan. Kupandangi kembali sahabat-sahabatku yang sedang bermain dan bercanda ria dengan bahagianya. Akupun bertanya kembali dalam hati kecilku, sahabatku bisa tertawa dengan riangnya tapi, kenapa aku tidak bisa seperti mereka?. Sahabatku bisa bahagia dengan sekelilingnya tapi, kenapa aku tidak bisa seperti mereka?.

Sahabatku tolong beritahulah aku, apa yang harus aku lakukan disaat aku merasa sepi dan sendiri?...

Antara "NILAI" dan "KEJUJURAN"

Ketika Mahasiswa menghadapi UAS (Ujian Akhir Semester) baik itu Mahasiswa baru ataupun mahasiswa yang telah menempuh beberapa tahap semester, saya yakin bahwasanya nilainya sebagian besar di dapat dengan kecurangan. Berapa banyak Mahasiswa yang dengan jujur mengerjakan soal ujian di Indonesia ini. bukan saja mahasiswanya tetapi tidak menutup kemungkinan para pejabat yang mengambil kuliahpun juga demikian. Dengan berbagai cara untuk mendapatkan nilai bagus bagaimanapun itu caranya. baik itu dengan metode suap atau dengan menyontek terang-terangan ketika ujian berlangsung. Dimanakah moral pelajar indonesia saat ini? Pelajaran kejujuran telah di dapat ketika duduk di bangku sekolah dasar dalam mata pelajaran Agama. Sepertinya kejujuran itu masuk kanan dan selalu keluar dengan kiri. Mengapa harus menyontek itulah yang harus kita pikirkan bersama…….
Menyonyek lagi menyontek lagi sepertinya tradisi itu sudah mendarah daging di pikiran pelajar bangsa indonesia bagaimana dengan negara lain apakah sama atau tidak? saya kurang tahu itu hanya anda yang tahu saja yang dapat menjawabnya….?
Pernah Penulis bertanya pada teman satu fakultasnya ketika penulis melihatnya menyonyek, penulis bertanya mengapa harus menyontek…? Jawaban dari teman-teman satu fakultasnya adalah:

1. Karena ingin membantu orang tuanya dengan menyontek yang penting nilai kita bagus dan cepat lulus menjadi sarjana, kualitas itu belakangan yang penting jalanin aja dulu
2. Pikirkankah yang penting nilai saya bagus

Dan masih banyak lagi jawaban lainnya walaupun penulis tidak dapat mengingat semuanya. Pertanyaan lain ketika soal ujian telah dikumpulkan apakah dosen hanya memeriksa kebenaran tanpa memeriksa kejujuram menjawab di dalam soal tersebut. Ya dosen hanya menilai dari jawaban benar dan salah tapi tidak menilai dengan hati nurani dan insting apakah mahasiswa tersebut menjawab dengan jujur ataukah menyontek dengan teman sebangkunya. Ironis sekali bila penilaian ujian akhir ini dinilai dengan sebuah kebenaran yang selalu mengenyampingkan sebuah kejujuran. Sayang sekali……….

Nyanyian dan Tangisan Hutan Rimba Raya Sebuku

Andaikanku sebuah Pohon….
Tentunya aku sangat bangga dapat memberikan manusia udara bersih berupa oksigen (O2), Akar-akarku dapat menyimpan air hujan yang nantinya akan kusimpan dan kualirkan melalaui tanah sampai menuju anak-anak sungai kecil dan besar yang nantinya air tersebut akan didunakan manusia sebagai air bersih untuk memasak dan minum. Selain itu aku juga dapat menetralisir udara-udara kotor yang menyelimuti Bumi dan menjadi udara bersih kembali dan tentunya aku tidak sendirian melakukan itu semua teman teman pohonku juga melakukan hal yang sama denganku :). Bila aku adalah pohon yang memiliki buah tentunya buahku juga dapat memberi makan binatang dan manusia yang menggemari buahku sebagai sumber vitamin di dalam tubuh mereka. ketika manusia sedang melakukan perjalanan di hutan dan sedang terjadi hujan, mereka bisa berteduh di bawah tajukku yang lebar sehingga air hujan hanya sedikit yang menyentuh tanah dan membasahi mereka. Selain itu aku dapat mengurangi erosi tanah yang disebabkan hujan yang berkepanjangan yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Tapi… … …
Kenapa manusia tidak pernah menghargaiku, mereka hanya memandang aku hanya sebagai tegakkan pohon semata. Itulah yang membuatku sedih sekali :’(. Manusia memotong batangku dan batang teman-temanku tanpa memperdulikan kelestarianku. Setelah aku ditebang oleh manusia kan kasihan juga teman-teman binatang yang selalu tidur di atas tajukku dan hewan yang lainnya yang selalu berteduh dari ganasnya cuaca akan hujan dan panasnya matahari. Ketika manusia menebangku kira-kira apa yang mereka dapatkan. Aku yakin setelah aku dan teman-temanku tumbang manusia hanya mendapatkan kesedihan. Banjir dimana-mana, tanah longsor, air sungai dan air tanah tercemar dan tidak jernih lagi setelah aku tiada. Dan apa akhirnya manusia menyalahkan tuhan dan seraya berkata "ini adalah TAKDIR". bagiku itu bukanlah sebuah jawaban…

Andaikanku sebuah Pohon…
Aku akan berkata kepada seluruh umat manusia, Tolong janganlah menebangku dan menebang teman-temanku secara berlebihan. Ingatkah kalian dimana kehidupan sebelum kamu… kakek dan nenekmu tidak begitu serakah mamanfaatkanku. kakek dan nenek kalian pun membuat rumah dari batang-batang pohon yang telah tumbang karena angin dan atapnyapun dari kulit kayu pohon tumbang tersebut dengan alasan agar kelak keturunannya nanti dapat menikmati hasil hutan dengan lestari. Tapi kenapa manusia sekarang begitu serakah … Mengapa …

KOST PRIMITIF

Tentunya para pembaca tidak asing lagi mendengar kata “Primitif”. Bukan berarti primitif adalah ketertinggalan di masa lalu, tapi itu adalah nama sebuah kos-kosan yang terbuat dari kayu Ulin (Eusideroxylon zwagerii) yang secara geografis Kota Samarinda terletak di Jl. Perjuangan 2 Rt: 01 No: 40 Samarinda Utara Kalimantan Timur. Kos primitif merupakan sebuah rumah panjang bergaya suku bugis (karena yang punya adalah orang Bugis). Di dalamnya terdapat 33 Kamar. 17 kamar di lantai dasar dan 16 kamar di lantai pertama dengan masing-masing kamar berukuran 4×4 m. Berbicara tentang fasilitas, kos primitif memiliki 3 buah kamar mandi umum, 1 buah bak besar sebagai penampung air bersih berukuran 3×2 m dan 1 buah kamar sholat umum. Ditinjau dari aksesbilitas kos primitif memiliki kekurangan, kekurangannya jauh dari jalan raya, tetapi dari segi positif kiri kanan depan belakang kos-kosan kami terdapat berbagai jenis tanaman (tumbuhan yang sengaja ditanam) seperti Pohon Ketapang (Terminalia catappa), jambu biji (shizigium guajava) Nangka (Artocarpus heterophillus) dan tumbuhan (tumbuhan yang secara alami tumbuh di alam) seperti Mangga (mangifera indica), Akasia Daun Lebar (Acacia mangium), Akasi Daun Kecil (Acacia auriculifomis), Pisang (Musa paradisaeae), Petai cina (Leucaena leucocephala), Kangkung, cocor bebek, Rumput (Oriza sativa) dan tumbuhan semak lainnya, karena sebagian kiri kanan kami adalah tanah berawa yang berfungsi sebagai tempat penyerapan air ketika hujan datang.

Pada sore hari, udara yang berkumpul menjadi satu kesatuan yang disebut dengan angin seringkali berhembus secara perlahan disekitar kos primitif yang mengubah suhu disekitar kos kami menjadi menurun dan dingin. Udara disekitar kos-kosan primitif juga bersih karena banyaknya vegetasi sebagai penetral carbondioksida (Co2) menjadi Oksigen (O2). Berbicara tentang fauna atau satwa liar berdasarkan inventarisasi yang berjalan hampir 4 tahun, disekeliling kos primitif terdapat satwa liar diantaranya: Burung gereja (Paser montanus), Burung ayam-ayam (Kareo padi),Burung Layang-layang, burung Kutilang, Burung Tekukur, Burung Punai Pohon, Berang-berang, Ikan Gabus, Ikan Sepat, Labi-labi atau Bulus, Belut, Ular Air, Ular Cobra, Kucing Rumah, Semut Merah, Semut Hitam, Semut Api, Kecapung (sebagai indikator yang menentukan bahwasanya kawasan tersebut belum tercemar), Kodok hijau, Katak, Keong emas (yang selalu dimakan disaat krisis atau bulan tua, biasanya dijadikan sate keong atau digoreng biasa), Kucing rumah, Tikus rumah (yang selalu memakan sabun mandi anak-anak kos), Kepiting Parit, kelelawar, Bekicot, Cicak rumah, Biawak Monyet ekor panjang (Macaca nemenstrina). Monyet ekor panjang adalah jenis primata yang paling kuat bertahan atau beradaptasi. Walaupun disekeliling kos kami hanya ada beberapa pohon-pohon dan sekarang mulai tumbang satu-persatu akibat pembukaan lahan untuk kepentingan pembangunan. Jumlahnya yang penulis hitung terakhir kali berjumlah 10 ekor (08 Mei 2007). 1 jantan dewasa, 1 betina dewasa, 3 betina remaja, 1 jantan remaja dan 4 jantan muda,. Entah sampai kapan mereka akan bertahan dengan 2 kemingkinan: yang pertama mati akibat degradasi kawasan yang mengakibatkan kekurangan bahan pakan dan yang kedua ditangkap manusia untuk kepentingan kepuasan semata dan masih banyak lagi yang belum disebutkan nama-nama satwa liar lainnya karena faktor lupa.

Penghuni yang mendiami kos primitif diantaranya adalah: Kakak Nari dan Kakak Indah (Pasangan Suami-Istri yang menjaga kos kami), Samsul, Yusman, Baron 212 (Wiri Sableng), Dodi gondrong, Agil, Daniel, Iwan (Karo), Memet, Yusuf, Charles, Pande, Abel Agabag, Roni, Endean, Said, Purwanto (Kung), Dani (Keong), Dhana (Elang), Arif (Waluh), Bang Bram, Somber, Dani (Pa’le), Hadis, Joni, Heskel, Simon, Beni (Ayam-ayam), Lewi, Robi (Bablu) beserta penghuni partisipan yaitu Sakir.

Ketika malam datang kita dapat melihat bintang di langit dengan sangat jelas. Mengapa bintang dapat terlihat dengan jelas di kos primitif, dikarenakan tidak ada persaingan cahaya seperti di tempat keramaian pada umumnya atau di kota-kota besar. Selain itu kita dapat mendengar nyanyian jangkrik dan kodok di malam hari (krooook-Krooook-kroook), damai sekali rasanya.
Ketika musim penghujan kos-kosan kami selalu mengalami kebanjiran dalam 1 tahun terakhir ini, di tahun-tahun sebelumnya kos-kosan kami tidak pernah mengalami kebanjiran. Hipotesa penulis, ini semua disebabkan akibat penutupan rawa oleh beberapa proyek pembangunan pemerintah dintaranya adalah Pembangunan GOR. Sempaja yang akan digunakan pada PON 2008 dan pembangunan Fakultas-fakultas baru Universitas Mulawarman (Gedung Dekanat Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik S-1, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Pembangunan Taman Air Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pembangunan Bank BNI 46 Cabang Samarinda, yang mana semua pembangunan itu didirikan di atas tanah berawa sehingga yang awalnya rawa adalah tempat penampungan air yang efektif sehingga menjadi tidak efektif karena penimbunan tanah yang mengurangi produktifitasnya sebagai penampung air.

Ada atas ada pula bawah, ada sisi negatif dan ada pula sisi positif. Sama halnya dengan musibah banjir yang melanda kos-kosan kami, sisi positifnya ketika banjir telah datang para penghuni kos akan mengeksresikan obi mereka masing-masing. Ada yang hobi memancing, mendayung dengan menggunakan pohon pisang, memasang jerat ikan dan hobi bermain kapal-kapalan dengan menggunakan gabus bekas.

Sejalan 4 tahun lamanya penulis berteduh dari panas dan hujan di kos primitif. Ingin berpindah ke kos yang lainnya pun rasanya tidak ingin. Karena di kos primitif kita masih dapat menikmati udara segar tanpa adanya debu seperti di kota-kota besar, polusi suara pun tidak pernah terjadi sampai saat ini. Hanya saja polusi suara ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yaitu teriakan teman-teman satu kos yang kurang kerjaan.

Jadi, itulah sedikit cerita tentang Kos Primitif. Sederhana namun penuh dengan Kebahagiaan, Terasing tapi penuh dengan udara yang sehat dan bersih

KENANGAN BERSAMA ALAM HIJAU

Ku tak dapat mengingat dengan baik ketika pertama kalinya kubukakan mataku secara perlahan diatas ranjang yang cukup kuat untuk menahanku seorang diri. Ternyata aku telah meninggalkan hutan rimba raya yang penuh dengan pengalaman menarik untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan. Bukan saja itu, tetapi ku juga mendapatkan ketentraman jiwa yang jauh dari segala polusi udara dan suara. Disana, dapat kudengar dengan jelas kicauan burung pagi menyambut sang mentari pagi, suara air sungai yang mengalir secara perlahan demi perlahan, angina pagi yang begitu dingin tapi membuatku merasa nyaman dan embun pagi yang selalu tidak dapat kutemukan di kota-kota besar yang penuh dengan polusi disana-sini. Kuingin kembali kealam hijau yang penuh dengan warna-warni kehidupan flora dan fauna. Karena disitulah Aku dapat melihat dengan jelas ciptaan Sang Pencipta jagad raya dengan sejuta keunikan didalamnya. Apakah lahirku untuk alam dan hidupku untuk berpetualang ...

Harapan

Kupandangi langit biru berselimut awan putih

Dengan tatapan jauh namun kosong

Lambaian dedaunan pohon hutan seirama dengan hembusan angin di sore hari

Nyanyian burung yang saling menyapa antara satu dengan yang lainnya

Perasaanku tetap kosong dan kelam

Berpikir menerawang dan bertanya di dalam hati

Apa yang Aku inginkan untuk tujuan hidup

Apakah selama ini kenginanku telah terpenuhi dan tercapai?

Keinginan untuk dapat menghindar dari kegelapan dan kesepian

Aku adalah anak hilang dalam perjuangan mencari arti sebuah tujuan

Mesin Absensi Otomatis (Finger Print T.M.T)

Tit tit tit tit itulah suara yang dikeluarkan oleh mesin absensi otomatis BPD (Bank Pembanguanan Daerah) Samarinda. Satu persatu secara bergantian para karyawan atau staf yang bekerja di bank tersebut melakukan absensi setiap harinya. Dalam sehari para karyawan melakukan absensi sebanyak 3 kali, pertama disaat kedatangan, kedua pada jam istirahat dan yang ketiga ketika para karyawan hendak meninggalkan pekerjaan atau pulang dari kantor. Mesin absen tersebut berukuran ± 20×20 cm dengan warna perak dan dibagian depannya terdapat 16 buah tombol diantaranya 4 buah tombol berbentok bundar atau lingkaran dan 12 tombol berbentuk ellips. Dalam mesin absensi otomatis dilengkapi juga dengan sidik jari sebagai tanda pengenal yang paling akurat, jadi para karyawan tidak bisa mengabsenkan temannya untuk kepentingan kecurangan dan maksud buruk lainnya. Sebelum melakukan absen para pekerka diharuskan menekan tombol F2 setiap melakukan absensi dan kemudian dilanjutkan dengan:

- Angka 1 kemudian identifikasi sidik jari untuk waktu kedatangan di pagi hari

- Angka 2 kemudian identifikasi sidik jari untuk waktu jam istirahat dan

- Angka 3 kemudian identifikasi sidik jari untuk waktu pulang jam kerja

Bila kita lihat kelebihan alat absensi otomatis tersebut, kita dapat menghemat kertas sebagai absensi berbentuk kertas. Dengan demikian kita turut mendukung dalam pengelolaan hutan secara lestari. Disamping itu juga meberi pelajaran penting akan kedisiplinan waktu kerja, semoga denga adanya alat tersebut tidak ada kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh para karyawan setempat Bila para karyawan terlambat malakukan absensi maka data yang tercatat di dalam data absensi otomatis akan ketahuan dengan waktu yang ada di dalam data. Bila demikian mereka akan mendapat teguran dari masing-masing kepala bidang untuk dapat memperbaiki waktunya denga lebih baik.

Jumat, 27 Februari 2009

Kamuflase

Aku diam bukan berarti aku melamun tetapi memikirkan apa yang ada di depan dan di belakangku. Aku tersenyum bukan berarti aku bahagia tetapi, hanya menutupi kesedihanku yang terlalu mendalam akan segala hal yang aku ingat akan semua dosa dalam hidupku. Aku acuh bukan berarti aku meremehkanmu tetapi, mendengarkan dengan baik semua apa yang kau katakan. Aku terpejam bukan berarti tertidur, tetapi hanya memproses apa yang telah aku dapatkan saat ini, penting atau tdiak, baik atau buruk, menyenangkan adan atau menyedihkan.Aku berkorban bukan untuk mendapatkan pujian.Aku jujur bukan berarti aku adalah orang yang munafik tapi hanya itu yang aku bisa, untuk berkata jujur dalam segala hal. Bila itu salah, salahkanlah Aku.Aku berteman dengan ikhlas tanpa ada maksud apapun Hanya ingin berteman, berteman dan berteman. Aku tidak pernah membenci siapapun walaupun hatimu sangat membenciku Kau melukaiku dan Aku hanya bisa tersenyum ramah tanpa dendam Aku lemah bukan berarti Aku takut, Lemah atau Payah.

SHOKED

SHOKED adalah sebuah nama dari Flash-Disk yang bermerek SAMSUNG. Berwarna putih dengan panjang kurang lebih 10 cm dan lebar 4 cm. So... itulah SHOKED