Sabtu, 28 Februari 2009

PLH Taman Nasional Kayan Mentarang Malinau

Sekarang kurindukan suara-suara kalian. Bila kututup mataku sejenak terbayang perlahan bibirmu membuang senyuman kehangatan mengingat kembali persahabatan, permainan canda dan tawa diantara kita semua adik-adikku.

Aku masih mengingat disaat kita bersama-sama berjalan melewati kubangan besar menuju Kantor Taman Nasional Kayan Mentarang di Km 8 Malinau. Berbaris secara perlahan satu demi satu melewati kubangan besar dengan saling bergandengan tangan di atas beberapa batang kayu licin penuh Lumpur coklat membasahinya. Setelah melewati itu semua kita berjalan bersama kurang lebih sejauh 3 Km berjalan dan terus berjalan dengan menikmati pemandangan ciptaan tuhan yaitu tegakan-tegakan pohon yang sangat besar dan indah tidak lupa berterbangan burung-burung kecil yang dengan bebasnya melintas di atas tajuk pohon-pohon itu. Tidak kutemui rasa lelah di wajah kalian walaupun saya tahu kalian menahannya dengan sabar, yang kutemui hanya senyuman kebahagiaan mendapat sebuah pengalaman baru. Masih ingatkah kalian setiba di Kantor Taman Nasional Kayan Mentarang kita langsung bermain dengan permainan hijau dan hitam yang dibimbing oleh mas data dari WWF UP. TNKM Malinau, masih ingatkah kalian setelah itu kita bermain mendengarkan suara alam dengan menggunakan salah satu panca indera kita yaitu telinga sambil memejamkan kedua mata kita. Apa yang dapat kalian dengar disaat itu suara angin berhembus dengan lembutnya suara jangkrik dan teriakan owa-owa yang di pandu oleh kakak dhana sendiri. Setelah itu kita bermain lagi mencari 10 benda di alam seperti berbelanja di pasar dan terus-terus bermain sepanjang hari,bersama-bersama bermain air dengan menyusuri aliran air dan mengamati owa-owa, mengejar kambing serta meniup balon tentunya.

Setelah semua permainan dilakukan kita bergegas kembali ke desa sempayang dengan berfoto bersama di gapura Kantor Taman Nasional Kayan Mentarang, mengasikkan bukan! Setelah itu kita kembali berjalan bersama lagi melewati kubangan besar yang sama, setelah melewatinya kita semua langsung menuju ke truk yang akan mengantar kita semua kembali menuju desa sempayang.

Satu pengalaman yang sangat menarik dan tidak akan ka’ dhana lupakan sampai kapanpun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar